![]() |
KH ES Mubarok bersama Muhaimin Iskandar |
AmanahNegeriku.com,- Menurut KH ES Mubarok, pengasuh pondok pesantren Darussyifa Al-Fithroh YASPIDA Sukabumi ada tiga pilar yang mesti dibangun agar pesantren itu kuat:
1 》Kiai dan Ilmu Kiai
Sebagai sosok sentral, profil kiai harus punya karakter yang kuat. Baik dalam hal amal zahir maupun batin. Sosok kiai pesantren, harus berwibawa dan punya pengaruh kuat dalam pendidikan santri. Beliau harus menjadi sumber uswah bagi para santri--dalam keseharian. Urusan duniawi maupun ukhrawi.
Punya keikhlasan melebihi rata-rata dan punya kerelaan untuk mendoakan Santri-santrinya setiap waktu. Bahkan, tengah malam, saat mayoritas orang tertidur.
ILMU KIAI harus selalu bertambah dan bertambah.
Ia harus selalu berusaha meningkatkan ilmu dan pengetahuannya
Selalu menyempatkan waktu untuk membaca dan belajar lebih banyak
Mengisi waktu mengkaji lebih banyak dibanding sebelumnya
Karena, "jabatan" kiai bukanlah titik akhir.
Ia malah sebuah awal perjalanan panjang dalam menuntut ilmu
2 》ALUMNI
Alumni yang sudah terjun di masyarakat, harus dirangkul.
Mereka mesti diberikan ruang yang lebih luas dalam peran pengembangan pesantren
Tidak ada pesantren yang makin besar, tanpa didukung kekuatan alumni
Alumni itu, tanpa koar-koar; saya alumni Pondok A, saya alumni Pondok B
Cukup sikap dan tingkah lakunya menjadi modal yang akan disimpulkan masyarakat
Itu saja akan menjadi sarana penguat yang sangat efektif bagi pesantren.
3》Manajemen, Program, dan Sistem
Poin terakhir ini biasanya dijadikan perhatian utama, padahal mestinya tidak begitu.
Manajemen dan sistem itu semampunya saja, disesuaikan dengan sikon.
Asalkan dua poin pertama dijaga dengan baik.
Jangan sampai karena terlalu perhatian dengan poin ini, ruh pesantren jadi hilang
Gara2 sibuk merancang program, jadi lupa pada fokus poin pertama
Akibatnya,
Banyak pesantren yang besar karena manajemen yang bagus, namun lupa memperhatikan ruh kiai dan ilmu kiai, lama-lama tergerus zaman. Ditinggalkan masyarakat.
Kenapa?
Karena merasa sudah maju dan berkembang (lewat manajemen dan sistem), mereka melupakan ruh dan jiwa kepesantrenan. Maka diperlukan Ketegasan yang sangat dibutuhkan dalam memajukan pesantren.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar